GOLDEN WORDS

Akar Segala Kebaikan Adalah Taqwa, Jika Akar Itu Ada Maka Semuanya Ada

Saturday, December 17, 2011

YESUS DI INDIA BAB 4 Bagian 1


Dalam BAB 4 ini akan banyak di ceritakan mengenai bukti-bukti perjalanan Yesus as dengan beberapa referensi.  Selamat mengkaji...:)

BAB 4
Pembuktian dari buku-buku sejarah Berhubung mengandung pembuktian beberapa jenis maka agar jelas urutannya, bab ini dibagi dalam beberapa bagian.

BAGIAN 1
Buku umat Islam yang menyinggung perjalanan Yesus a.s. Dalam buku sejarah berbahasa Parsi yang terkenal yaitu Rauzat-us- Safa pada halaman 130 sampai 135 diuraikan peristiwa yang singkatnya adalah sebagai berikut:
‘Yesus a.s. diberi nama “Masih” karena beliau adalah seorang petualang besar yang selalu bepergian. Beliau mengenakan selendang wool di kepalanya dan jubah wool untuk tubuhnya.  Beliau menggunakan sebuah tongkat dan mengembara dari negeri satu ke negeri lain dan dari kota satu ke kota lain.  Jika malam turun, beliau akan beristirahat di mana kebetulan beliau berhenti.  Beliau makan buah-buahan hutan, minum air yang terdapat di situ dan berjalan kaki kemana pun perginya.  Salah seorang teman seperjalanan beliau dalam salah satu perjalanan pernah membelikan seekor kuda untuk beliau. Beliau menaiki kuda itu untuk satu hari, tetapi karena sulit mendapatkan pakan untuk kuda tersebut, beliau lalu mengembalikannya.  Mengembara dari negerinya, beliau tiba di Nasibin, beratus-ratus mil dari rumahnya. Beserta beliau ikut beberapa pengikut yang biasa ditugaskannya ke kota-kota untuk berkhutbah.  Di dalam kota itu sendiri beredar kabar burung yang buruk tentang Yesus a.s. dan ibunya. Karena itu gubernur kota tersebut menangkap para murid tersebut dan memanggil Yesus. Secara ajaib Yesus menyembuhkan beberapa orang dan melakukan beberapa mukjizat lain.  Karena itu raja daerah Nasibin dengan segenap tentara dan rakyatnya beriman kepada beliau.  Legenda mengenai “hidangan yang diturunkan dari langit” sebagaimana diutarakan dalam Al-Quran (S.5 Al-Maidah:113 – 115), terjadi pada saat pengembaraan beliau tersebut.’


Perkiraan peta perjalanan Yesus a.s. ke India


Pengarang dari buku Rauzat-us-Safa sayangnya juga mencantumkan berbagai mukjizat Yesus yang sebenarnya absurd dan tidak masuk akal, hal mana tidak akan aku sertakan di sini agar apa yang aku sampaikan ini bebas dari kebohongan dan melebih-lebihkan.  Yang penting adalah Yesus a.s. dalam perjalanan beliau telah sampai ke Nasibain (Nisibis Nasibina dalam tulisan Assyria, nama modernnya Nezib atau Nusaybin adalah kota dan benteng tua di utara Mesopotamia, dekat dengan Mydonia (nama kini Jaghjagha), dihuni sekitar 4000 orang, sebagian besar Yahudi (E ncyclopaedia Britannica, ed. 11)), yang terletak di antara Mosul dan Syria. Jika kita berjalan dari Syria ke Persia, kita akan melewati Nasibain yang terletak 450 mil (hampir 700 kilometer) dari Yerusalem. Kota Mosul terletak 48 mil (60 kilometer) dari Nasibain dan 500 mil (750 kilometer) dari Yerusalem.  Perbatasan Persia hanya berjarak 100 mil dari Mosul, berarti Nasibain terletak 150 mil dari perbatasan tersebut. Perbatasan timur Persia menyentuh kota Herat di Afghanistan yang merupakan kota terletak paling barat di negeri itu. Jarak dari Herat ke perbatasan timur Afghanistan sekitar 900 mil.  Dari Herat ke Khyber Pass (Celah di kaki pegunungan Hindu Kush yang m erupakan pintu masuk ke negeri India, sekarang ini jalan yang menghubungkan kota Kabul dengan Peshawar), jaraknya sekitar 500 mil.

Peta di atas menunjukkan route yang diambil Yesus a.s. dalam perjalanan beliau ke Kashmir. Tujuan perjalanan itu adalah mencari umat Israel yang pada masa raja Shalmaneser dari Assyria telah ditangkap dan dibawa sebagai tawanan ke negeri Media.  Perlu diketahui bahwa dalam peta yang dibuat oleh umat Kristiani, Media terletak di selatan laut Khizar (laut Azov) (Terletak di tepian Ukrainia dan Rusia dengan nama Azovskoye More),  yang sekarang ini termasuk Persia (Iran) sehingga dapat disimpulkan bahwa Media pernah merupakan bagian dari Persia dan bagian timur Persia berbatasan langsung dengan Afganistan. Jika penuturan Rauzat-us-Safa itu benar maka perjalanan Yesus a.s. ke Nasibain itu adalah untuk memasuki Afghanistan melalui Persia guna mengajak kembali ke agama Musa suku bangsa Yahudi yang hilang yang saat itu dikenal sebagai bangsa Afghan. Kata ‘Afghan’ sendiri berasal dari bahasa Iberani yang merupakan derivasi dari arti kata ‘pemberani.’ Rupanya karena pernah jaya dalam kemenangan mereka menggunakan nama itu. (Dalam kitab Taurat ada sebuah janji Tuhan kepada orang Yahudi y a itu jika mereka beriman kepada rasul yang ‘terakhir ’ maka mereka akan dianugrahi kerajaan dan pemerintahan sendiri setelah melalui berbagai penderitaan. Janji itu telah dipenuhi o leh sepuluh suku bangsa Israel yang kemudian menganut Islam. Sebab itulah banyak dijumpai raja-raja agung di antara bangsa Afghan dan Kashmiri. D alam buku sejarah Yunani d i bagian 14 bab ‘Creed of Eusebius’ yang diterjemahkan oleh Heinmer, orang London, pada tahun 1650 yang menuturkan tentang raja Abgerus (penterjemah = namanya dalam sejarah adalah Abgar V Ukkama dari Osroene, Edessa) yang mengundang Y esus agar datang ke negerinya. Rupanya raja itu mendengar kekejaman umat Yahudi kepada Yesus dan menawarkan istananya sebagai tempat p elarian. R aja itu rupanya meyakini beliau sebagai nabi yang benar).  

Jadi Yesus a.s. sampai di daerah Punjab melalui Afghanistan, dengan tujuan akhirnya Kashmir.  Untuk diketahui, daerah Chitral dan sebagian dari Punjab memisahkan Kashmir dari Afghanistan.   Jarak yang dditempuh jika kita berjalan dari Afghanistan ke Kashmir melalui Punjab adalah 80 mil atau 135 kilometer. Yesus a.s. sengaja melalui negeri Afghanistan agar suku bangsa Israel yang hilang yang dikenal sebagai bangsa Afghan mendapat berkah dari kedatangan beliau.  Bagian timur Kashmir berbatasan dengan Tibet sehingga memudahkan Yesus memasuki Tibet dari Kashmir.  Setelah sampai di Punjab, beliau tidak mengalami kesulitan untuk berkelana ke berbagai tempat suci umat Hindu sebelum meneruskan perjalanan ke Kashmir atau Tibet.  Karena itu kemungkinan ada benarnya apa yang dikemukakan naskah-naskah historikal kuno negeri ini bahwa Yesus pernah ke Nepal, Benares dan tempat-tempat lainnya.  Kemungkinan beliau masuk Kashmir melalui Jammu atau Rawalpindi. 

Karena beliau berasal dari daerah berhawa dingin, kemungkinan beliau tinggal di daerah-daerah itu hanya selama musim dingin saja dan menjelang akhir Maret atau awal April lalu memulai perjalanan ke Kashmir.  Mengingat negeri Kashmir mirip dengan negeri Sham (Syria dan daerah sekitarnya), beliau lalu menetap di negeri ini.  Sebelumnya beliau kemungkinan tinggal untuk beberapa waktu di Afghanistan dan bukannya tidak mungkin beliau menikah di negeri ini.  Salah satu suku bangsa di Afghanistan bernama ‘Isa Khel,’ kemungkinan mereka ini keturunan dari Yesus a.s. Hanya sayang sekali jika sejarah Afghanistan tidak tertata rapi sehingga sulit memastikan segala sesuatu dari tawarikh suatu suku bangsa saja. Namun bisa dipastikan jika bangsa Afghan adalah suku bangsa Israel, sama seperti bangsa Kashmir.  Bangsa Afghan mengaku sebagai keturunan dari Qais, sedangkan Qais ini bangsa Israel. Aku tidak akan berpanjang kata mengenai hal ini karena sudah pernah aku bahas dalam salah satu bukuku.  Di sini aku hanya akan menyampaikan kisah perjalanan Yesus melalui Nasibain, Afghanistan, Punjab terus ke Kashmir dan Tibet.  Beliau dijuluki sebagai ‘nabi pengembara,’ bahkan ‘penghulu para pengelana’ karena jauhnya pengembaraan beliau.  Salah seorang cendekiawan Muslim terkenal bernama Ibn-al-Walid Al-Fahri Al- Tartushi Al-Maliki menyatakan dalam bukunya Siraj-ul-Muluk (diterbitkan oleh Matba Khairiyya, Mesir, 1306 H) di halaman 6 tentang Yesus a.s.: ‘Di manakah Isa, sang Ruhullah dan Kalimatullah, imam orang-orang saleh dan penghulu para pengelana?’ yang dimaksudkan bahwa beliau itu sudah wafat, dimana seorang besar seperti beliau itu pun sudah meninggalkan dunia ini.  Perlu kiranya diperhatikan bahwa cendekiawan ini tidak hanya menyebut Yesus sebagai ‘pengelana’ malah juga sebagai ‘penghulu para pengelana.’ 

Begitu juga dalam buku Lisan-ul-Arab dinyatakan bahwa Yesus diberi nama Messiah karena beliau selalu mengembara dan tidak berdiam di satu tempat. Hal yang sama dikemukakan dalam Tajul-Urus Sharah Qamus.  Disini dikatakan bahwa Messiah adalah wujud yang diberkati dengan kebaikan dan rahmat, dengan pengertian beliau memiliki nilainilai yang demikian luhur bahkan sentuhannya pun membawa berkat.  Panggilan itu diberikan kepada nabi Isa a.s. karena Tuhan berkuasa memberikan nama itu kepada siapa pun yang disukai-Nya.  Terbalik dari pengertian ini, ada sejenis Messiah lain yang sentuhannya beracun dan terkutuk karena wujudnya terdiri dari komponen dosa dan laknat sehingga apa yang disentuhnya membawa kepada kegelapan dosa dan kelaknatan. Nama Messiah ini adalah Dajjal, dan begitu juga para pengikutnya. 

Kedua nama yang diberikan yaitu Messiah sang Pengelana dan Messiah yang Diberkati tidaklah bertentangan satu sama lain. Yang satu tidak menafikan yang lain, karena sudah menjadi kebiasaan Allah s.w.t. memberi seseorang beberapa nama yang sepadan dengannya.  Yang jelas tawarikh menurut Islam telah membuktikan Yesus sebagai seorang pengelana sehingga jika semua rujukan harus disalin dari buku-buku sejarah yang ada maka risalah ini akan menjadi sangat tebal. Apa yang telah aku kemukakan di atas kiranya memadai.

No comments: