GOLDEN WORDS

Akar Segala Kebaikan Adalah Taqwa, Jika Akar Itu Ada Maka Semuanya Ada

Monday, December 6, 2021

 

                 Cara Mensucikan Harta 

Oleh Murtiyono Yusuf Ismail









Artinya: 
Dan, belanjakanlah harta pada jalan Allah swt., dan janganlah kamu menjerumuskan dirimu dengan tanganmu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah swt. mencintai orang- orang yang berbuat kebaikan. Al Baqarah 2 : 196

Sobat, ada dua hal yang saya ingin sampaikan berkenaan dengan ayat di atas. Pertama, kita senantiasa mendapatkan rezeki. Namun rezeki yang kita dapatkan hakikatnya bukanlah sepenuhnya menjadi hak kita.  Di dalam harta kita ada hak bagi saudara-saudara kita yang kurang beruntung dari sisi ekonomi. atau terkadang dalam rezeki kita tidak seluruhnya itu bersih, seibarat ayam tidak semua kita dapat menikmatinya sebelum hal-hal yang perlu dibersihkan atau sucikan itu kita bersihkan. Nah di dalam harta kita juga ada bagian yang harus kita berikan haknya agar harta itu dapat kita nikmati. Islam telah mengajarkan kepada kita hanya dengan sebagian harta kita, kita gunakan untuk memberi bantuan kepada saudara kita yang sednag dalam kelemahan ekonomi dan memerlukan uluran bantuan, maka insyaalah harta yang kita peroleh akan menjadi bersih suci.  yang sudah barang tentu akan membawa dampak pada keberkahan dalam rezeki kita.

Kedua, dalam menyampaikan amanah-amanah Allah SWT, misal ketauhidan Allah ta'ala dan da'wah Islam menyampaikan kebenaran-kebenaran Islam maka sangat diperlukan sekali dukungan dari harta kita.  Demi tegaknya aqidah-aqidah yang benar tentang Tuhan maka sangat ada tanggung jawab yang harus kita tunaikan kita dalam pembiayaan da'wah tersebut. Nah inilah yang dimaksud pembelanjaan harta di jalan Allah SWT.  
Memilih lalai merupakan sikap yang jurtru akan menjerumuskan kita dalam kebinasaan.  Harta yang kita dapatkan tidak akan berkah dengan kata lain tidak akan kemana-mana bahkan akan menarik fitnah dan kemalangan.  Maka hanya dengan mensucikan harta kita dengan membantu saudara kita yang lemah dan mememnuhi kebutuhan da'wah Islam, harta akan menjadi berkah dan suci.  Semoga Allah memberikan rezeki yang berkah dan menarik kita pada keridhaan-Nya.   






Friday, December 3, 2021

 



Orang Terbaik di Mata Allah Ta'ala

Oleh M. Sufi



‘Dan siapakah yang lebih baik pembicaraannya daripada orang yang mengajak manusia kepada Allah dan beramal saleh serta berkata “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (Al Fushshilat/ Ha mim As Sajdah 41:34)

Dari teks ayat yang saya fahami adalah, bahwa Allah ta'ala hendak memberitahukan kepada kita bahwa siapa diantara manusia yang lebih baik dari pada manusia yang mengajak kepada ketauhidan Allah ta'ala.  Memang ada profesi sebagai juru da'wah atau dai, yang senantiasa menyeru khalayak ramai akan ibadah kepada Allah ta'ala.  Tentu jika ayat ini hanya secara sempit kita artikan bahwa orang yang menyeru manusia kepada Allah ta'ala adalah orang yang profesinya terbaik dihadapat Allah maka tentu Allah tidak adil dalam pandangan orang-orang yang berprofesi selain juru da'wah? Maka akan timbul pertanyaan dimana letak Maha adil Allah ta'ala? dimana letak Maha Bijaksana Allah Ta'ala? Tentu siafat Allah ta'ala tidak boleh paradok dengan apa yang juga Dia telah firmankan.

Maka kita dapat juga berpandangan dalam ayat ini adalah manusia berprofesi seperti apa pun selama itu baik dimata Allah ta'ala maka kapan pun dimana pun dia sempat untuk memberikan nasehat ketika melihat saudaranya khilaf, dan atau mengingatkan tentang ibadah kepada khalayak maka sejatinya dia juga termasuk dai yang menyampaikan da'wahnya kepada saudaranya. Maka dia akan meraih dua hal, profesi yang dia jalankan dan tambahannya adalah dia menda'wahkan kebaikan bagi saudaranya yang lain dan disertai amal kebajikan. Maka itulah sebaik-baik perkataan dan sebaik-baik tauladan.  Maka khalayak akan melihat kesalehannya.