GOLDEN WORDS

Akar Segala Kebaikan Adalah Taqwa, Jika Akar Itu Ada Maka Semuanya Ada

Wednesday, March 30, 2011

Bencana-Bencana Alam dan Hukuman Illahi

Di sampaikan dalam kesempatan Khutbah Jumat 25 Maret 2011 di Masjid Mubarak Medan


Di dalam Al-Qur'an Karim Allah Ta'ala berfirman:
  
57. Sesungguhnya, orang-orang [a] yang karena takut kepada Tuhan mereka, mereka gemetar.
58. Dan orang-orang yang kepada Tanda-tanda dari Tuhan mereka, mereka beriman.

59. Dan orang-orang yang kepada Tuhan mereka, mereka tidak mempersekutukan.
60. Dan orang-orang yang memberikan apa yang mereka berikan, sedang [b] hati mereka penuh ketakutan bahwa
      mereka akan kembali kepada Tuhan mereka. (Al Mu'minun 23: 57-60)

  
15. Barangsiapa telah menerima petunjuk, maka sesungguhnya petunjuk itu untuk dirinya, dan barangsiapa sesat,
      maka kesesatan itu hanya atas dirinya. Dan [b] tiada pemikul beban akan memikul beban orang lain.
      Dan [c] Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengirimkan seorang rasul.
16.Dan [d] apabila Kami hendak membinasakan suatu kota, Kami memerintahkan berbuat baik kepada
     warganya yang hidup mewah, tetapi mereka durhaka di dalamnya;maka sempurnalah atasnya keputusan Kami,
     maka Kami menghancurkannya. (Al-Israa 17:16-17)


Kapan pun bencana-bencana alam terjadi di dunia, mereka yang takut kepada Tuhan khawatir jangan-jangan beberapa bencana masa depan menempatkan mereka di dalam kesulitan. Bahwa tindakan-tindakan mereka menjadi sumber kegusaran Allah. Hanya orang-orang yang beriman yang memiliki pandangan rohani dan yakin Allah tidak memerlukan bantuan siapa pun dan karenanya dengan rasa takut kepada-Nya di dalam hati mereka, mereka berusaha dan meluruskan jalan menuju keridhaan-Nya. 
Allah berfirman di dalam Al Quran suci: “Sesungguhnya, orang-orang yang karena takut kepada Tuhan mereka, mereka gemetar. Dan orang-orang yang kepada Tanda-tanda dari Tuhan mereka, mereka beriman.”(23:58-59). Surah ini membahas tentang situasi orang-orang saat ini yang menyekutukan dan melupakan Allah di saat-saat damai. Mereka kembali kepada Allah dengan kesungguhan yang lebih besar saat mereka menghadapi kesulitan-kesulitan atau menyaksikan perubahan-perubahan iklim.

Adalah Rosululloh saw tampil menjadi contoh sempurna untuk diikuti di zaman ini. Yang Mulia ‘Aishah  rah meriwayatkan: 
”Kapan pun bila ada angin kencang, Rosululloh saw biasa berdoa: “Ya Allah! Engkau lebih tahu kebaikan apa yang ada di dalamnya dan kebaikan yang dikandungnya dan kebaikan yang karenanya itu dikirim. Aku mohon perlindungan-Mu dari kejahatannya, Kejahatan yang ada di dalamnya dan dari kejahatan yang daripadanya itu dikirimkan; dan saat ada petir dan kilat di langit dan warnanya berubah, beliau berjalan keluar masuk, bergerak mundur dan maju; dan saat hujan turun, beliau saw merasa lega dan saya melihat tanda kelegaan di wajah beliau. ”Hadhrat 'A'ishah ra bertanya kepada beliau saw dan beliau bersabda: Mungkin awan-awan ini juga  yang menggelapkan  kaum Ad. Saat mereka melihat kumpulan awan datang ke lembah mereka mereka berkata: “Ini awan yang akan memberikan hujan bagi kita.” Namun awan itu membawa mereka menuju bencana.

Demikian sikap manusia paling paripurna yang mendapatkan nubuatan/kabar-kabar tak terhitung dari Allah. Beliau mengetahui musibah akan menimpa kehidupannya, namun orang-orang lain bisa terlindungi karena beliau. Beliau juga memiliki pengetahuan  bahwa angin dan badai bertiup untuk keuntungan beliau, karena itu terjadi pada perang badar dan perang parit saat angin-angin badai menghancurkan musuh. Namun beliau merasakan prihatin tentang nasib para lawan. Kekhawatiran beliau dibuktikan dengan kasih sayangnya yang besar sekali, karena beliau adalah ”Rahmatan lil alamin”. Keprihatinan beliau berdasarkan pada keyakinan bahwa Allah tidak memerlukan siapa pun atau apapun yang beliau takutkan karena keangkuhan dari manusia dan ketidak mengertian mereka akan kekuatan-Nya yang akan menghancurkan seluruh bangsa. 

Hudhur menjelaskan bahwa Surah Hud membuat Rasulullah saw terlihat semakin tua.  Surah Hud berhubungan dengan  kehancuran bangsa-bangsa. Tak ada seorang pun memahami firman-firman Allah lebih dari pemahaman Rasulullah saw, karena beliau selalu prihatin merupakan tanggung jawabnya menggiring umat manusia berjalan di jalan yang benar, sebagaimana firman Allah: ”Maka tetaplah engkau pada jalan yang lurus sebagaimana yang diperintahkan kepada engkau; dan juga kepada orang yang telah bertaubat beserta engkau, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (11:113).. 

Karenanya, Rasulullah saw menginginkan para pengikutnya bertaubat dengan tulus. Kekhawatiran beliau melebihi awan-awan dan angin-angin badai dikarenakan kegelisahan beliau, jangan-jangan tindakan buruk pengikut beliau mengundang bencana.

Hudhur menjelaskan di sini para pengikut Rosululloh saw diperintahkan setelah mereka bertaubat mereka harus mengikuti contoh Rosululloh saw. Karenanya kepada mereka harus diingatkan bahwa Allah tidak membutuhkan siapa pun dan malah mereka  menjadi seperti orang-orang yang mengingat Allah hanya di dalam kesulitan dan kembali lagi berbuat perbuatan buruk saat kesulitan berlalu. Hudhur bersabda penyesalan pengikut yang benar harus nyata dan dan istiqamah.  Alqur'an Karim menyatakan: “Dan, apabila gelombang-gelombang menelan mereka laksana sekian banyak naungan, mereka berseru kepada Allah dengan penuh keikhlasan iman; tetapi apabila Dia telah menyelamatkan mereka ke daratan, kemudian sebagian dari mereka tetap menempuh jalan lurus. Dan tiada yang menolak Tanda-tanda Kami melainkan setiap orang yang khianat lagi tidak bersyukur. (31:33).

Hudhur mengambarkan bahwa seorang pengikut sejati akan terus menyebut Allah setelah musibah berlalu sementara yang tak tahu berterima kasih akan terlingkupi di dalam jalan-jalan buruk. Contoh mulia Rasulullah saw menunjukkan, para pengikut sejati tidak akan khawatir kepada Allah pada saat berada dalam masalah, bahkan saat penderitaan menimpa yang lain maka rasa takut kepada Allah semakin tertanam. Hudhur bersabda baik musibah-musibah itu di masa lalu atau pun kini, seorang pengikut sejati takut kepada Allah melihat contoh buruk dari orang-orang terdahulu.  Namun harus berapa banyak lagi bencana-bencana saat ini yang bisa membuat mereka kembali dan takut kepada Allah? Kebanyakan ciri-ciri bencana-bencana alam sederhana yaitu perubahan-perubahan iklim dan hukum alam. Memang benar bahwa bencana-bencana alam terjadi karena hukum alam dan gempa bumi-gempa bumi terjadi karena pergerakan tektonik lempeng bumi. Benar pula bahwa New Zealand, Jepang dan banyak pulau-pulau terletak di atas permukaan lempeng-lempeng tektonik ini dan meskipun mereka berpengalaman lebih di dalam menghadapi gempa-gempa bumi, namun perlu diperhatikan bahwa hal ini merupakan ketetapan Allah di jaman ini yaitu terjadinya gempa bumi-gempa bumi besar.

Beberapa tahun yang silam dalam usaha-usaha tabligh, salah satu dari mubaligh-mubaligh kita di Ghana, Mubasher Sahib di beritahu seorang ulama setempat bahwa gempa bumi-gempa bumi  adalah tanda datangnya Mahdi dan bila pengakuannya sebagai Masih Mau’ud as adalah benar maka mereka meminta sebuah tanda gempa bumi di negeri mereka. Gempa bumi tidak lazim di Ghana terjadi mubaligh ini berdoa.  Ini mengakibatkan banyak kegelisahan di kalangan Kristen dan banyak yang bergabung masuk ke dalam Islam Ahmadiyah dan tanda ini menjadi paling masyhur. Beliau bersabda kita menyaksikan tanda-tanda Masih Mau’ud benar-benar membuktikan kaitan antar kenabiannya dengan gempa-gempa bumi dan bencana-bencana alam lainnya. 
Sabda beliau as, bahwa bencana alam akan terjadi sebagai tanda baginya. Beliau menulis: “Mewahyukan kepadaku Allah Yang Maha Kuasa berfirman: Engkau adalah seorang pemberi ingat atas nama-Ku. Aku telah mengutusmu sehingga yang bersalah akan terpisah dari yang benar,” dan Dia berfirman,” Seorang pemberi ingat telah turun ke dunia namun dunia menolaknya, tetapi Allah akan menyambutnya dan menunjukkan kebenarannya dengan serangan gencar-Nya yang besar. Dan, Allah memberitahuku sebuah gempa bumi mendatang yang akan menjadi kesengsaraan yang sangat dan berfirman:”Lagi sebuah musim semi datang dan lagi firman Allah tergenapkan, ”Hingga sebuah gempa bumi raksasa ditakdirkan, namun yang benar selamat dari itu. Jadilah orang yang benar karenanya dan takutlah kepada Tuhan sehingga kalian akan diselamatkan. Takutlah pada-Nya sehingga kalian tetap aman dari takutnya hari itu. Ini adalah tanda tak terelakkan dari langit yang menunjukan beberapa tandanya dan demikian pula bagi bumi. Namun mereka yang takut kepada Allah akan diselamatkan. Firman Allah diwahyukan kepadaku bahwa banyak bencana-bencana akan terjadi selama hidupku dan beberapa terjadi setelah aku pergi. Dan Dia akan mengembangkan dan memajukan Jamaat ini hingga banyak. Sebagian dari ini akan terjadi di tanganku dan sebagian setelahku.”(Al-Wasiyat, hal. 3-5).

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa bencana-bencana alam yang telah terjadi pada 100 tahun terakhir ini telah membuktikan nubuatan-nubuatan sebelumnya. Allah berulang kali menunjukkan tanda-tanda ini di bagia belahan bumi yang berbeda. Maka, kita harus berulang kali juga mengingatkan peringatan ini dan menguatkan keimanan kita dan menyampaikannya kepada dunia.

Minggu lalu sebuah gempa berkekuatan sangat besar meruntuhkan Jepang. Diikuti dengan tsunami yang melenyapkan banyak kota. Hudhur bersabda tim kita berada di lapangan menolong para korban. Dalam perjalanan yang mereka lalui mereka berkata melewati area yang hancur dimana sebelumnya pernah ada sebuah kota dengan penduduk 15 ribu orang. Jalanan, bangunan-bangunan besar tersapu bersih. Hudhur bersabda ini situasi  yang paling mengerikan dan kita harus mengikuti panutan kita, Rasulullah saw di dalam berdoa semoga Allah membuat orang-orang ini mengenal kebenaran sehingga mereka bisa diselamatkan dari bencana-bencana lain; semoga Allah membuka hati mereka. Maka, kita harus menyampaikankan pesan ini kepada mereka.

Masih Mau’ud as memiliki intuisi (gerakkan hati) khusus dengan orang-orang Jepang. Sehingga sementara mereka menderita karena gempa bumi, didalamnya terdapat  intuisi Hadhrat Masih Mau’ud. Jika mereka memahami ajaran-ajaran benar beliau as, mereka akan diselamatkan. Jemaat kita di Jepang kecil namun mereka harus berupaya dengan upaya terbaik mereka untuk menyampaikan pesan ini kepada orang-orang. Pada situasi saat ini penyampaian pesan yang bijak harus digunakan sepanjang pengabdian kemanusiaan kepada para korban. Tempat-tempat pengungsian milik ahmadi benar-benar melayani kemanusiaan di sana, namun para petugas di sana perlu membuat ikatan-ikatan permanen dengan para korban sehingga mereka mengenal Islam melalui Ahmadiyah.  Hudhur bersabda orang-orang Jepang sangat bangga dengan ajaran Shinto dan kepercayaan-kepercayaan Budha mereka. Kedua sistim keyakinan ini dianut orang-orang Jepang. Upacara-upacara perkawinan dilaksanakan berdasarkan kepercayaan Shinto begitu pula di dalam upacara-upacara kematian, keyakinan Budha juga dilaksanakan. Seorang teman Hudhur yang sangat berpengaruh di sana menceritakan kepada Hudhur, sejak dulu karena kepercayaan Shinto mereka, orang-orang Jepang tidak akan tertarik kepada Islam. Hudhur mengatakan kepadanya bahwa sebenarnya ajaran Shinto banyak memiliki aspek-aspek moral yang baik namun suatu hari mereka akan harus masuk Islam.


Hudhur bersabda Masih Mau’ud as berharap untuk tabligh di Jepang dan bersabda bahwa harus ada sebuah buku berkaitan dengan Islam yang akan menarik perhatian orang-orang Jepang. Beliau (Masih Mau’ud as) bersabda buku-buku Islam yang diterbitkan oleh orang-orang Islam yang lain memiliki kesalahan-kesalahan di dalamnya dan tidak dapat dipercaya. Beliau bersabda beliau as telah mengenalkan apa Islam itu sesungguhnya. Hudhur atba selanjutnya bersabda “ini menjadi tanggung jawab yang sangat besar bagi kita untuk memiliki buku yang ditulis dalam bahasa Jepang.” Beliau bersabda beliau tidak terpikirkan bahwa sebuah buku itu belum ditulis. Hudhur bersabda: Hadhrat Masih mau’ud as bersabda bahwa meskipun harus membayar seseorang 1000 rupe untuk mendapatkan sebuah buku yang diterjemahkan tersebut dan akan menjadi jumlah besar di hari-hari itu, tetapi itu harus dikerjakan.

Hudhur menjelaskan bahwa saat ini terjemahan Al Quran dalam bahasa Jepang telah direvisi oleh Zia Sahib. Hudhur juga menyebutkan bahwa Hadhrat Muslih Mau’ud as mendapatkan kasyaf pada tahun 1945 beliau bersabda bahwa Orang-orang Jepang mati saat itu secara rohani, namun Allah akan membuat mereka masuk Islam melalui Ahmadiyah dan mereka akan mendengarkan suara beliau seperti burung-burung yang merespon suara Hadhrat Ibrahim as.


Hudhur bersabda saat ini tugas kita memberikan perhatian. Tugas kita untuk mengingatkan setiap bangsa. Di katakan bahwa tidak pernah ada gempa yang sangat kuat pada 1000 tahun terakhir. Jepang mengalami banyak gempa-gempa dan bangunan-bangunan di rancang di sana dengan perhitungan terhadap gempa.. Namun saat keputusan Allah tiba tak ada satupun yang bermanfaat. Orang-orang Jepang merencanakan bangunan yang tahan terhadap gempa 7 hingga 8 skala richter. Namun gempa bumi terakhir berkekuatan 9 skala richter diikuti tsunami. Mereka menyangka mereka telah mencapai kemajuan banyak. Energi nuklir atom di gunakan dengan beragam manfaat. Walaupun terdapat pertentangan terhadap penggunaan energi atom di Jepang karena laporan WWII namun program ini tetap dipergunakan untuk kemanfaatan umat manusia. Gempa ini telah merusak sejumlah reaktor nuklir dan akibatnya radiasi menyebar luas. Hudhur bersabda beliau baru menerima fax yang memberitahu beliau bahwa ada upaya-upaya helikopter-helikopter menurunkan air pada reaktor-reaktor untuk mendinginkannya namun tidak berhasil, dan mereka saat ini sedang menyemprotkan air dengan selang-selang air melalui tank-tank pemadam kebakaran. Hudhur bersabda semoga Allah menyelamatkan mereka dari kehancuran mendatang. Hudhur bersabda beliau telah mengirimkan pesan kepada semua sukarelawan yang berada di Jepang untuk meracik obat homeopathy; khususnya obat tertentu untuk pesanan khusus. Juga obat-obatan ini harus tersalurkan kepada mereka yang lain dan jika simpanan tidak mencukupi, Humanity First harus menambah kiriman.

Hudhur bersabda selain kerusakan gempa di Jepang, ada bahaya radiasi. Bahaya-bahaya radiasi ini berakibat jangka panjang serta berlanjut dari ke generasi ke generasi dan sering mengakibatkan anak-anak terlahir cacat. Semoga Allah mengasihani mereka. Bangsa-bangsa menyangka mereka aman namun mereka tidak dalam keadaan aman menurut nubuatan Imam zaman. Jika mereka tidak menaruh perhatian, maka bencana-bencana dapat melanda setiap orang.

Pada tahun ini ada tiga negara berbeda di Timur jauh dalam pengaruh bencana-bencana alam. Di New Zealand sebagian besar bagian kota Christchurch mengalami kerusakan parah karena sebuah gempa, sebanyak 70.000 orang harus meninggalkan kota itu. Di Australia, hujan lebat dan banjir mengakibatkan 70 kota dan desa di negara bagian Queensland terendam. Hudhur bersabda untuk mengingat ini di dalam ingatan, negara bagian Queensland luasnya 4 x luas Jepang. Gugurlah pendapat bahwa jika bencana alam mengguncang, penduduk dapat mengungsi dari wilayah itu. Sebanyak 85 % pertambangan batu bara di wilayah Queensland lenyap dan banjir-banjir mengakibatkan kerugian miliaran dolar di bidang ekonomi. Badai yang menghantam negara bagian Victoria di Australia adalah badai terburuk yang pernah ada di sana. Di Amerika Serikat juga terlihat banyak badai akhir-akhir ini. Berapa banyak yang bisa mereka selamatkan? Negara-negara tersebut harusnya tidak menyangka bahwa mereka akan selamat. Kehendak Allah adalah seluruh dunia disatukan di dalam satu tangan dan karena inilah Dia telah mengirimkan Imam Mahdi as. Kebenaran Islam saat ini akan ditegakkan melalui beliau as. Jika agama-agama lain diperjuangkan hanya bisa dilakukan dengan membuktikan keluhuran Islam, dan itu harus terjadi dengan mengikatkan diri dengan beliau as, yang telah diberi mandat. Tak ada organisasi manapun yang bisa mencapai ini (kecuali Ahmadiyah). Kita harus merefleksikan dan merenungkan tauladan Rasulullah saw; betapa kuatnya angin dan hujan yang terjadi membuat beliau saw khawatir. Apakah kita juga berlaku sama? Allah tidak membutuhkan siapa pun. Dia bersama mereka yang tulus menghormati utusan-Nya.

Pada tahun 2010 terjadi banjir terburuk dalam sejarah negeri ini. Disebutkan bahwa kerusakan yang diakibatkannya lebih buruk dari kerusakan tsunami Indonesia. Banyak penduduk yang masih tinggal di pengungsian sampai saat ini. Baik pemerintah maupun  para ulama yang terus menghasut orang-orang untuk menentang Ahmadiyah ini bahkan tidak menyadarinya. Para ulama mengatakan banjir terjadi bukan karena hukuman namun sebuah ujian. Beliau as bersabda hukuman langit hanya terjadi saat utusan Tuhan mendakwakan diri. Tetapi mereka tidak siap melihat kenyataan. Beberapa tahun yang lalu sebuah gempa besar terjadi di Pakistan namun mereka tidak menaruh perhatian. Mereka tidak menyadari bahwa mereka adalah para pembangkang seorang utusan. Sungguh pun Imam Mahdi as telah menubuatkan tentang bencana-bencana yang akan terjadi setelah kewafatan beliau as. Hudhur atba bersabda mereka yang menyatakan memiliki wawasan harus membuktikan perkataanyya meskipun hanya sediki di antara mereka karena tak ada seorang pun yang terkecuali dari nubuatan ini.

Hadhrat Masih Mau’ud as menulis:

Perhatikanlah! Allah telah memberitahuku saat itu dan juga tentang kedatangan gempa-gempa. Jadi yakinlah bahwa akan terdapat banyak gempa bumi-gempa bumi di Amerika dan di Eropa untuk menggenapi nubuatan-nubuatan ini, bencana-bencana itu akan menimpa beberapa bagian Asia dan beberapa yang menimpa akan mengerikan seperti hari kiamat. Akan ada kematian dalam skala besar dan sungai-sungai akan dialiri darah, dan bahkan burung-burung dan binatang-binatang tidak akan terhindar darinya. Kerusakan akan menyusul di bumi yang tidak pernah terjadi sejak manusia tercipta. Kebanyakan tempat-tempat akan dijungkir balikkan seolah tak pernah ada penghuni sebelumnya. Akan ada pula penderitaan mengerikan baik dari langit maupun bumi. Dan setiap orang yang berpikiran sehat akan menyadari bahwa bencana-bencana ini bukanlah fenomena biasa dan tak ada jejak yang mengarahkan mereka yang bisa ditemukan di buku-buku astronomi atau pun filsafat. Kemudian orang-orang akan diliputi kecemasan dan mereka heran akan apa yang sedang terjadi? Banyak yang akan diselamatkan dan banyak pula yang akan binasa. Hari-hari itu sudah dekat, sungguh mereka sudah berada di depan pintu, tiba saatnya dunia akan menyaksikan pertunjukan kiamat. 
Tak hanya akan terjadi berbagai gempa namun juga bencana-bencana mengerikan lain akan muncul baik dari langit dan bumi. Ini terjadi karena manusia telah meninggalkan penyembahan kepada  Tuhan mereka dan semua pemikiran dan  dan rancangan-rancangan mereka dan ketetapan hati mereka dialihkan untuk dunia. Jika aku tidak datang, bencana-bencana ini mungkin ditangguhkan, namun dengan kedatanganku azab rancangan Tuhan yang telah lama disembunyikan akan tergenapi. Karena Allah berfirman: “Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengirimkan seorang Rosul.”(17:16). Mereka yang bertaubat akan menemukan keamanan dan mereka yang takut sebelum azab itu tiba menimpa mereka akan diberikan pengampunan. Apakah kalian menyangka akan aman dari gempa bumi- gempa bumi ini atau kalian dapat menyelamatkan diri kalian dengan rancangan-rancangan kalian? Tidak, kalian tidak bisa. Semua rancangan umat manusia akan menjadi sia-sia pada hari itu. Janganlah membayangkan bahwa hanya Amerika yang diguncang oleh gempa bumi itu dan bahwa kalian akan selamat, karena kalian bahkan mungkin akan mengalami azab-azab yang lebih besar. Hai Eropa! Kalian tidak akan aman, Hai Asia! Kalian tidak akan aman, hai kalian yang menghuni pulau-pulau tak ada tuhan buatan kalian  yang akan jadi penolong kalian. Aku melihat banyak desa-desa runtuh dan aku melihat para penghuninya di dalam kehancuran. Yang Maha Ahad dan Yang Maha Khas telah lama tinggal diam. Hal-hal yang dibenci dilakukan di depan mata-Nya, Dia tetap diam. Namun sekarang Dia akan menampakkan wajah-Nya dengan cara yang menakutkan. Dia yang punya telinga dengarlah, buatlah dia mendengar! waktu itu tidak lama lagi. Aku berusaha membawa setiap orang di bawah perlindungan Allah, namun putusan-putusan takdir harus tergenapi. Yakinlah, Aku mengatakan giliran negeri ini juga sedang mendekat. Pada hari-hari itu Nuh akan muncul di depan mata kalian, dan kalian akan melihat dengan mata kalian sendiri apa yang telah terjadi di tanah Luth. Namum Tuhan lambat dalam menghukum, bertaubatlah sehingga kalian akan diliputi kasih sayang-Nya. Dia yang meninggalkan Tuhan adalah seekor cacing, bukan manusia dan dia yang tidak takut kepada-Nya adalah mati, tidak hidup.” (Haqiqat ul Wahyi – Intisari Islam, Vol. V, hal. 148 – 150)

Hudhur bersabda Orang-orang muslim yang ada di anak benua harus menaruh perhatian, mereka tidak terkecuali juga. Masih Mau’ud as telah berulangkali mengingatkan akan hal ini dan kekuatan dari peringatannya terwujud karena kasih sayang beliau. Tugas kita untuk menarik perhatian akan ini bahwa para penentang Masih Mau’ud as baik di India, Bangladesh dan Pakistan telah menyaksikan azab-azab ini pada daerah yang dekat. Bencana-bencana dunia akhir-akhir ini harus menjadi tanda pengingat bagi kita. Semoga Allah membuat para muslim memahami ini. Saat ini banyak negara-negara muslim sedang menghadapi krisis konflik antara rakyat dan pemerintahnya. Muslim sedang membunuh muslim lainnya. Apa yang bisa lebih tragis dari ini? Jika saja mereka mengerti bahwa orang yang telah diutus untuk kebaikan umat telah datang. Semoga Allah menjadikan mereka memahami ini dan semoga Dia menjadikan kita menjadi muslim-muslim sejati, semoga kita bisa membawa pesan kepada yang lain dengan kasih sayang tulus sembari berdoa dengan khusyu'.

Selanjutnya Hudhur menyampaikan berita duka pensyahidan di Sangher, Pakistan. Rana Zafrullah, Qaid dan Sekretaris keuangan Jemaat di sana ditembak oleh dua orang pengendara motor tak dikenal. Beliau diserang dalam perjalanan pulang dari kegiatan Jemaat. Beliau meninggal saat dilarikan ke rumah sakit Nawab Shah. Hudhur mendoakan semoga Allah meninggikan derajatnya. Dia meninggalkan seorang isteri dan dua orang putri. Hudhur atba bersabda ini adalah pensyahidan ke-5 di Sangher dalam lima tahun terakhir. Semoga Allah melindungi para Ahmadi di daerah ini dan semoga Dia segera menyebabkan para musuh berhadapan dengan pengadilan. Semoga Allah menjadi pelindung dan Penolong bagi keluarga yang ditinggalkan. Hudhur bersabda beliau akan memimpin shalat jenazah ghaib untuk sang syuhada setelah shalat Jumat.

Di Sadur dari Khutbah tanggal 18 Maret 2011 ini, disampaikan oleh Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, atba

Friday, March 11, 2011

TSUNAMI JEPANG

Tak terbayangkan seberapa besar keterkejutan itu
Seperti mimpi buruk di tengah siang
Sekejap gigiku beradu
Ketika sampah mobil dan bangunan terseret menderu

Semua menjadi tak berarti
Menjadi bukti sebuah tragedi
Tertumpah kembali air mata ini
Air mata kepicikan yang berselimut katarak buta

Jeritannya mengiris kami 
Dalam peraduan yang tak menentu
Berharap cemas dalam kebisuan
Menyambut angin penderitaan
Tuhan, berapa banyak lagi air mata yang mengalir
Berapa keras lagi kami harus bekerja
Ibadah seperti apa lagi kami harus persembahkan
Adakah ini hukuman yang tak termaafkan

Aku tau kau ingin mengatakan kepada kami
Tau barang kali Kau telah mengatakannya
Sehingga karena kebodohan kami
Karena, kebutaan kami, karena ketulian kami
Kami tidak menerima risalah Mu

Kami sadar bahwa firman Mu bukan untuk dahulu
Kami tau, tidak belajar dari sejarah Utusan pendahulu
Sehingga kami tetap bertahan dalam kebebalan
Kami bertahan dalam kecongkakan
Hanya kehormatan yang kami pikirkan
Hanya kemewahan yang kami dambakan

Pada akhirnya baru kami akan tersadar rupanya itu hukuman Mu Tuhan

Medan, 12 Maret 2011
Sufi

Thursday, March 10, 2011

SUASANA HATI PARA SYUHADA


Ku cium bau harum yang tak pernah ku cium
sesaat hilang terhalang lekang
lekang oleh udara cacian
lekang oleh badai kebencian

Ku cium bau harum yang tak pernah ku cium
Sesaat hilang oleh teriakan tak bermakna
Tak bermakna akan Tuhan
Tak bermakna akan kebenaran

Ku cium bau harum yang tak pernah ku cium
Sesaat hilang oleh rasa kasih yang tercabik
Tercabik oleh keingkaran
Tercabik oleh kepicikan

Kucium Bau harum yang tak pernah ku cium
Harum itu semakin mendekat
Bersama dengan sayatan yang nikmat
Bersama dengan pukulan yang memijat

Kucium bau harum yang tak pernah ku cium
Dalam sekejap bau itu membungkusku dengan kuat
Membungkus dalam ruang lain yang lebih terang
Kali ini bukan saja udara yang harum
kulitku pun telah harum
tanganku terasa harum
Nafasku pun telah harum
Dan darah yang mengalir pun sangat harum

Rupanya kematian ini sangat berkesan
Teduh dengan segala pemandangan yang sejuk
Maafkan aku yang telah mendahului
Meninggalkan kalian dalam tugas tak terbatas

Aku berjanji, kan ku ceritakan kepada Tuhan
Tentang, perjuangan kalian, keikhlasan kalian
Tentang, tekad kalian, doa tulus kalian
Tentang, kesetian kalian, kerendahan hati kalian
Tentang, kejujuran kalian, kasih sayang kalian
Tentang, keberanian kalian, dan Keitaatan kalian

Semoga Tuhan Ridho, dan bergembira dengan rasa yang puas
Amin


Mengenang kejadian Cikeusik, 6 Februari 2011
Medan, 25 Feb 2011
Sufi Murti