Di sampaikan dalam kesempatan Khutbah Jumat 25 Maret 2011 di Masjid Mubarak Medan
Di dalam Al-Qur'an Karim Allah Ta'ala berfirman:
57. Sesungguhnya,
orang-orang [a] yang karena takut kepada Tuhan mereka,
mereka gemetar.
58. Dan
orang-orang yang kepada Tanda-tanda dari Tuhan mereka, mereka beriman.
59. Dan orang-orang
yang kepada Tuhan mereka, mereka tidak mempersekutukan.
60. Dan
orang-orang yang memberikan apa yang mereka berikan, sedang [b] hati
mereka penuh ketakutan bahwa
mereka akan kembali kepada Tuhan
mereka. (Al Mu'minun 23: 57-60)
15. Barangsiapa telah menerima petunjuk,
maka sesungguhnya petunjuk itu untuk dirinya, dan barangsiapa sesat,
maka
kesesatan itu hanya atas dirinya. Dan [b] tiada
pemikul beban akan memikul beban orang lain.
Dan [c] Kami tidak akan mengazab sebelum Kami
mengirimkan seorang rasul.
16.Dan [d] apabila
Kami hendak membinasakan suatu kota, Kami
memerintahkan berbuat baik kepada
warganya yang hidup mewah, tetapi
mereka durhaka di dalamnya;maka sempurnalah atasnya keputusan Kami,
maka Kami menghancurkannya. (Al-Israa
17:16-17)
Kapan pun
bencana-bencana alam terjadi di dunia, mereka yang takut kepada Tuhan khawatir
jangan-jangan beberapa bencana masa depan menempatkan mereka di dalam
kesulitan. Bahwa tindakan-tindakan mereka menjadi sumber kegusaran Allah. Hanya
orang-orang yang beriman yang memiliki pandangan rohani dan yakin Allah tidak
memerlukan bantuan siapa pun dan karenanya dengan rasa takut kepada-Nya di dalam
hati mereka, mereka berusaha dan meluruskan jalan menuju keridhaan-Nya.
Allah
berfirman di dalam Al Quran suci: “Sesungguhnya, orang-orang yang karena takut
kepada Tuhan mereka, mereka gemetar. Dan orang-orang yang kepada Tanda-tanda
dari Tuhan mereka, mereka beriman.”(23:58-59). Surah ini membahas tentang
situasi orang-orang saat ini yang menyekutukan dan melupakan Allah di saat-saat
damai. Mereka kembali kepada Allah dengan kesungguhan yang lebih besar saat
mereka menghadapi kesulitan-kesulitan atau menyaksikan perubahan-perubahan
iklim.
Adalah Rosululloh saw tampil menjadi contoh sempurna untuk diikuti
di zaman ini. Yang Mulia ‘Aishah rah meriwayatkan:
”Kapan pun bila ada angin kencang,
Rosululloh saw biasa berdoa: “Ya Allah! Engkau lebih tahu kebaikan apa yang ada
di dalamnya dan kebaikan yang dikandungnya dan kebaikan yang karenanya itu
dikirim. Aku mohon perlindungan-Mu dari kejahatannya, Kejahatan yang ada di
dalamnya dan dari kejahatan yang daripadanya itu dikirimkan; dan saat ada petir
dan kilat di langit dan warnanya berubah, beliau berjalan keluar masuk,
bergerak mundur dan maju; dan saat hujan turun, beliau saw merasa lega dan saya
melihat tanda kelegaan di wajah beliau. ”Hadhrat 'A'ishah ra bertanya kepada
beliau saw dan beliau bersabda: Mungkin awan-awan ini juga yang menggelapkan
kaum Ad. Saat mereka melihat kumpulan awan datang ke lembah mereka mereka
berkata: “Ini awan yang akan memberikan hujan bagi kita.” Namun awan itu
membawa mereka menuju bencana.
Demikian sikap manusia
paling paripurna yang mendapatkan nubuatan/kabar-kabar tak terhitung dari Allah.
Beliau mengetahui musibah akan menimpa kehidupannya, namun orang-orang lain
bisa terlindungi karena beliau. Beliau juga memiliki pengetahuan bahwa
angin dan badai bertiup untuk keuntungan beliau, karena itu terjadi pada perang
badar dan perang parit saat angin-angin badai menghancurkan musuh. Namun beliau
merasakan prihatin tentang nasib para lawan. Kekhawatiran beliau dibuktikan dengan kasih sayangnya yang
besar sekali, karena beliau adalah ”Rahmatan lil alamin”. Keprihatinan beliau
berdasarkan pada keyakinan bahwa Allah tidak memerlukan siapa pun atau apapun yang beliau takutkan karena keangkuhan dari manusia dan ketidak mengertian mereka
akan kekuatan-Nya yang akan menghancurkan seluruh bangsa.
Hudhur menjelaskan bahwa Surah
Hud membuat Rasulullah saw terlihat semakin tua. Surah Hud berhubungan dengan kehancuran bangsa-bangsa.
Tak ada seorang pun memahami firman-firman Allah lebih dari pemahaman Rasulullah
saw, karena beliau selalu prihatin merupakan tanggung jawabnya menggiring umat
manusia berjalan di jalan yang benar, sebagaimana firman Allah: ”Maka tetaplah
engkau pada jalan yang lurus sebagaimana yang diperintahkan kepada engkau; dan
juga kepada orang yang telah bertaubat beserta engkau, dan janganlah kamu
melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
(11:113)..
Karenanya, Rasulullah saw menginginkan para
pengikutnya bertaubat dengan tulus. Kekhawatiran beliau melebihi awan-awan dan
angin-angin badai dikarenakan kegelisahan beliau, jangan-jangan
tindakan buruk pengikut beliau mengundang bencana.
Hudhur menjelaskan di
sini para pengikut Rosululloh saw diperintahkan setelah mereka bertaubat mereka
harus mengikuti contoh Rosululloh saw. Karenanya kepada mereka harus diingatkan
bahwa Allah tidak membutuhkan siapa pun dan malah mereka menjadi seperti orang-orang yang mengingat Allah hanya di dalam kesulitan dan
kembali lagi berbuat perbuatan buruk saat kesulitan berlalu. Hudhur bersabda penyesalan pengikut
yang benar harus nyata dan dan istiqamah. Alqur'an Karim menyatakan: “Dan, apabila
gelombang-gelombang menelan mereka laksana sekian banyak naungan, mereka
berseru kepada Allah dengan penuh keikhlasan iman; tetapi apabila Dia telah
menyelamatkan mereka ke daratan, kemudian sebagian dari mereka tetap menempuh
jalan lurus. Dan tiada yang menolak Tanda-tanda Kami melainkan setiap orang
yang khianat lagi tidak bersyukur. (31:33).
Hudhur
mengambarkan bahwa seorang pengikut sejati akan terus menyebut Allah setelah
musibah berlalu sementara yang tak tahu berterima kasih akan terlingkupi di
dalam jalan-jalan buruk. Contoh mulia Rasulullah saw menunjukkan, para pengikut
sejati tidak akan khawatir kepada Allah pada saat berada dalam masalah, bahkan
saat penderitaan menimpa yang lain maka rasa takut kepada Allah semakin
tertanam. Hudhur bersabda baik musibah-musibah itu di masa lalu atau pun kini,
seorang pengikut sejati takut kepada Allah melihat contoh buruk dari
orang-orang terdahulu. Namun harus berapa banyak lagi bencana-bencana saat ini yang
bisa membuat mereka kembali dan takut kepada Allah? Kebanyakan
ciri-ciri bencana-bencana alam sederhana yaitu perubahan-perubahan iklim dan
hukum alam. Memang benar
bahwa bencana-bencana alam terjadi karena hukum alam dan gempa bumi-gempa bumi
terjadi karena pergerakan tektonik lempeng bumi. Benar pula bahwa New Zealand,
Jepang dan banyak pulau-pulau terletak di atas permukaan lempeng-lempeng
tektonik ini dan meskipun mereka berpengalaman lebih di dalam
menghadapi gempa-gempa bumi, namun perlu diperhatikan bahwa hal ini merupakan
ketetapan Allah di jaman ini yaitu terjadinya gempa bumi-gempa bumi besar.
Beberapa
tahun yang silam dalam usaha-usaha tabligh, salah satu dari mubaligh-mubaligh
kita di Ghana, Mubasher Sahib di beritahu seorang ulama setempat bahwa gempa
bumi-gempa bumi adalah tanda datangnya Mahdi dan bila pengakuannya sebagai Masih
Mau’ud as adalah benar maka mereka meminta sebuah tanda gempa bumi di negeri
mereka. Gempa bumi tidak lazim di Ghana terjadi mubaligh ini berdoa. Ini mengakibatkan banyak kegelisahan di
kalangan Kristen dan banyak yang bergabung masuk ke dalam Islam Ahmadiyah dan
tanda ini menjadi paling masyhur. Beliau bersabda kita menyaksikan tanda-tanda
Masih Mau’ud benar-benar membuktikan kaitan antar kenabiannya dengan
gempa-gempa bumi dan bencana-bencana alam lainnya.
Sabda beliau as, bahwa
bencana alam akan terjadi sebagai tanda baginya. Beliau menulis: “Mewahyukan
kepadaku Allah Yang Maha Kuasa berfirman: Engkau adalah seorang pemberi ingat
atas nama-Ku. Aku telah mengutusmu sehingga yang bersalah akan terpisah dari
yang benar,” dan Dia berfirman,” Seorang pemberi ingat telah turun ke dunia
namun dunia menolaknya, tetapi Allah akan menyambutnya dan menunjukkan
kebenarannya dengan serangan gencar-Nya yang besar. Dan, Allah memberitahuku
sebuah gempa bumi mendatang yang akan menjadi kesengsaraan yang sangat dan
berfirman:”Lagi sebuah musim semi datang dan lagi firman Allah tergenapkan,
”Hingga sebuah gempa bumi raksasa ditakdirkan, namun yang benar selamat dari
itu. Jadilah orang yang benar karenanya dan takutlah kepada Tuhan sehingga
kalian akan diselamatkan. Takutlah pada-Nya sehingga kalian tetap aman dari
takutnya hari itu. Ini adalah tanda tak terelakkan dari langit yang menunjukan
beberapa tandanya dan demikian pula bagi bumi. Namun mereka yang takut kepada
Allah akan diselamatkan. Firman Allah diwahyukan kepadaku bahwa banyak
bencana-bencana akan terjadi selama hidupku dan beberapa terjadi setelah aku
pergi. Dan Dia akan mengembangkan dan memajukan Jamaat ini hingga banyak.
Sebagian dari ini akan terjadi di tanganku dan sebagian setelahku.”(Al-Wasiyat,
hal. 3-5).
Seperti
dijelaskan sebelumnya bahwa bencana-bencana alam yang telah terjadi pada 100
tahun terakhir ini telah membuktikan nubuatan-nubuatan sebelumnya. Allah
berulang kali menunjukkan tanda-tanda ini di bagia belahan bumi yang berbeda. Maka,
kita harus berulang kali juga mengingatkan peringatan ini dan menguatkan keimanan
kita dan menyampaikannya kepada dunia.
Minggu
lalu sebuah gempa berkekuatan sangat besar meruntuhkan Jepang. Diikuti dengan
tsunami yang melenyapkan banyak kota. Hudhur bersabda tim kita berada di
lapangan menolong para korban. Dalam perjalanan yang mereka lalui mereka
berkata melewati area yang hancur dimana sebelumnya pernah ada sebuah kota
dengan penduduk 15 ribu orang. Jalanan, bangunan-bangunan besar tersapu bersih.
Hudhur bersabda ini situasi yang paling mengerikan dan kita harus
mengikuti panutan kita, Rasulullah saw di dalam berdoa semoga Allah membuat
orang-orang ini mengenal kebenaran sehingga mereka bisa diselamatkan dari
bencana-bencana lain; semoga Allah membuka hati mereka. Maka, kita harus
menyampaikankan pesan ini kepada mereka.
Masih Mau’ud as memiliki
intuisi (gerakkan hati) khusus dengan orang-orang Jepang. Sehingga sementara
mereka menderita karena gempa bumi, didalamnya terdapat intuisi Hadhrat
Masih Mau’ud. Jika mereka memahami ajaran-ajaran benar beliau as, mereka akan
diselamatkan. Jemaat kita di Jepang kecil namun mereka harus berupaya dengan
upaya terbaik mereka untuk menyampaikan pesan ini kepada orang-orang. Pada
situasi saat ini penyampaian pesan yang bijak harus digunakan
sepanjang pengabdian kemanusiaan kepada para korban. Tempat-tempat pengungsian
milik ahmadi benar-benar melayani kemanusiaan di sana, namun para petugas di
sana perlu membuat ikatan-ikatan permanen dengan para korban sehingga mereka
mengenal Islam melalui Ahmadiyah. Hudhur bersabda orang-orang Jepang sangat bangga
dengan ajaran Shinto dan kepercayaan-kepercayaan Budha mereka. Kedua sistim
keyakinan ini dianut orang-orang Jepang. Upacara-upacara perkawinan dilaksanakan
berdasarkan kepercayaan Shinto begitu pula di dalam upacara-upacara kematian,
keyakinan Budha juga dilaksanakan. Seorang teman Hudhur yang sangat berpengaruh
di sana menceritakan kepada Hudhur, sejak dulu karena kepercayaan Shinto
mereka, orang-orang Jepang tidak akan tertarik kepada Islam. Hudhur mengatakan
kepadanya bahwa sebenarnya ajaran Shinto banyak memiliki aspek-aspek moral yang
baik namun suatu hari mereka akan harus masuk Islam.
Hudhur bersabda Masih
Mau’ud as berharap untuk tabligh di Jepang dan bersabda bahwa harus ada sebuah
buku berkaitan dengan Islam yang akan menarik perhatian orang-orang Jepang.
Beliau (Masih Mau’ud as) bersabda buku-buku Islam yang diterbitkan oleh
orang-orang Islam yang lain memiliki kesalahan-kesalahan di dalamnya dan tidak
dapat dipercaya. Beliau bersabda beliau as telah mengenalkan apa Islam itu
sesungguhnya. Hudhur atba selanjutnya bersabda “ini menjadi tanggung jawab yang
sangat besar bagi kita untuk memiliki buku yang ditulis dalam bahasa Jepang.”
Beliau bersabda beliau tidak terpikirkan bahwa sebuah buku itu belum ditulis.
Hudhur bersabda: Hadhrat Masih mau’ud as bersabda bahwa meskipun harus membayar
seseorang 1000 rupe untuk mendapatkan sebuah buku yang diterjemahkan tersebut
dan akan menjadi jumlah besar di hari-hari itu, tetapi itu harus dikerjakan.
Hudhur menjelaskan bahwa
saat ini terjemahan Al Quran dalam bahasa Jepang telah direvisi oleh Zia Sahib.
Hudhur juga menyebutkan bahwa Hadhrat Muslih Mau’ud as mendapatkan kasyaf pada
tahun 1945 beliau bersabda bahwa Orang-orang Jepang mati saat itu secara
rohani, namun Allah akan membuat mereka masuk Islam melalui Ahmadiyah dan
mereka akan mendengarkan suara beliau seperti burung-burung yang merespon suara
Hadhrat Ibrahim as.
Hudhur bersabda saat ini
tugas kita memberikan perhatian. Tugas kita untuk mengingatkan setiap bangsa.
Di katakan bahwa tidak pernah ada gempa yang sangat kuat pada 1000 tahun
terakhir. Jepang mengalami banyak gempa-gempa dan bangunan-bangunan di rancang
di sana dengan perhitungan terhadap gempa.. Namun saat keputusan Allah tiba tak
ada satupun yang bermanfaat. Orang-orang Jepang merencanakan bangunan yang
tahan terhadap gempa 7 hingga 8 skala richter. Namun gempa bumi terakhir
berkekuatan 9 skala richter diikuti tsunami. Mereka menyangka mereka telah
mencapai kemajuan banyak. Energi nuklir atom di gunakan dengan beragam manfaat.
Walaupun terdapat pertentangan terhadap penggunaan energi atom di Jepang karena
laporan WWII namun program ini tetap dipergunakan untuk kemanfaatan umat
manusia. Gempa ini telah merusak sejumlah reaktor nuklir dan akibatnya radiasi
menyebar luas. Hudhur bersabda beliau baru menerima fax yang memberitahu beliau
bahwa ada upaya-upaya helikopter-helikopter menurunkan air pada reaktor-reaktor
untuk mendinginkannya namun tidak berhasil, dan mereka saat ini sedang
menyemprotkan air dengan selang-selang air melalui tank-tank pemadam kebakaran.
Hudhur bersabda semoga Allah menyelamatkan mereka dari kehancuran mendatang.
Hudhur bersabda beliau telah mengirimkan pesan kepada semua sukarelawan yang
berada di Jepang untuk meracik obat homeopathy; khususnya obat tertentu untuk
pesanan khusus. Juga obat-obatan ini harus tersalurkan kepada mereka yang lain
dan jika simpanan tidak mencukupi, Humanity First harus menambah kiriman.
Hudhur bersabda selain
kerusakan gempa di Jepang, ada bahaya radiasi. Bahaya-bahaya radiasi ini
berakibat jangka panjang serta berlanjut dari ke generasi ke generasi dan
sering mengakibatkan anak-anak terlahir cacat. Semoga Allah mengasihani mereka.
Bangsa-bangsa menyangka mereka aman namun mereka tidak dalam keadaan aman
menurut nubuatan Imam zaman. Jika mereka tidak menaruh perhatian, maka
bencana-bencana dapat melanda setiap orang.
Pada tahun ini ada tiga
negara berbeda di Timur jauh dalam pengaruh bencana-bencana alam. Di New
Zealand sebagian besar bagian kota Christchurch mengalami kerusakan parah
karena sebuah gempa, sebanyak 70.000 orang harus meninggalkan kota itu. Di
Australia, hujan lebat dan banjir mengakibatkan 70 kota dan desa di negara
bagian Queensland terendam. Hudhur bersabda untuk mengingat ini di dalam
ingatan, negara bagian Queensland luasnya 4 x luas Jepang. Gugurlah pendapat
bahwa jika bencana alam mengguncang, penduduk dapat mengungsi dari wilayah itu.
Sebanyak 85 % pertambangan batu bara di wilayah Queensland lenyap dan
banjir-banjir mengakibatkan kerugian miliaran dolar di bidang ekonomi. Badai
yang menghantam negara bagian Victoria di Australia adalah badai terburuk yang
pernah ada di sana. Di Amerika Serikat juga terlihat banyak badai akhir-akhir
ini. Berapa banyak yang bisa mereka selamatkan? Negara-negara tersebut harusnya
tidak menyangka bahwa mereka akan selamat. Kehendak Allah adalah seluruh dunia
disatukan di dalam satu tangan dan karena inilah Dia telah mengirimkan Imam
Mahdi as. Kebenaran Islam saat ini akan ditegakkan melalui beliau as. Jika
agama-agama lain diperjuangkan hanya bisa dilakukan dengan membuktikan
keluhuran Islam, dan itu harus terjadi dengan mengikatkan diri dengan beliau
as, yang telah diberi mandat. Tak ada organisasi manapun yang bisa mencapai ini
(kecuali Ahmadiyah). Kita harus merefleksikan dan merenungkan tauladan
Rasulullah saw; betapa kuatnya angin dan hujan yang terjadi membuat beliau saw
khawatir. Apakah kita juga berlaku sama? Allah tidak membutuhkan siapa pun. Dia
bersama mereka yang tulus menghormati utusan-Nya.
Pada tahun 2010 terjadi
banjir terburuk dalam sejarah negeri ini. Disebutkan bahwa kerusakan yang
diakibatkannya lebih buruk dari kerusakan tsunami Indonesia. Banyak penduduk
yang masih tinggal di pengungsian sampai saat ini. Baik pemerintah maupun
para ulama yang terus menghasut orang-orang untuk menentang Ahmadiyah ini
bahkan tidak menyadarinya. Para ulama mengatakan banjir terjadi bukan karena
hukuman namun sebuah ujian. Beliau as bersabda hukuman langit hanya terjadi
saat utusan Tuhan mendakwakan diri. Tetapi
mereka tidak siap melihat kenyataan. Beberapa tahun yang lalu sebuah gempa
besar terjadi di Pakistan namun mereka tidak menaruh perhatian. Mereka tidak
menyadari bahwa mereka adalah para pembangkang seorang utusan. Sungguh pun Imam
Mahdi as telah menubuatkan tentang bencana-bencana yang akan terjadi setelah
kewafatan beliau as. Hudhur atba bersabda mereka yang menyatakan memiliki
wawasan harus membuktikan perkataanyya meskipun hanya sediki di antara mereka
karena tak ada seorang pun yang terkecuali dari nubuatan ini.
Hadhrat Masih Mau’ud as
menulis:
Perhatikanlah!
Allah telah memberitahuku saat itu dan juga tentang kedatangan gempa-gempa.
Jadi yakinlah bahwa akan terdapat banyak gempa bumi-gempa bumi di Amerika dan
di Eropa untuk menggenapi nubuatan-nubuatan ini, bencana-bencana itu akan
menimpa beberapa bagian Asia dan beberapa yang menimpa akan mengerikan seperti
hari kiamat. Akan ada kematian dalam skala besar dan sungai-sungai akan dialiri
darah, dan bahkan burung-burung dan binatang-binatang tidak akan terhindar
darinya. Kerusakan akan menyusul di bumi yang tidak pernah terjadi sejak
manusia tercipta. Kebanyakan tempat-tempat akan dijungkir balikkan seolah tak
pernah ada penghuni sebelumnya. Akan ada pula penderitaan mengerikan baik dari
langit maupun bumi. Dan setiap orang yang berpikiran sehat akan menyadari bahwa
bencana-bencana ini bukanlah fenomena biasa dan tak ada jejak yang mengarahkan
mereka yang bisa ditemukan di buku-buku astronomi atau pun filsafat. Kemudian
orang-orang akan diliputi kecemasan dan mereka heran akan apa yang sedang
terjadi? Banyak yang akan diselamatkan dan banyak pula yang akan binasa.
Hari-hari itu sudah dekat, sungguh mereka sudah berada di depan pintu, tiba
saatnya dunia akan menyaksikan pertunjukan kiamat.
Tak hanya akan terjadi
berbagai gempa namun juga bencana-bencana mengerikan lain akan muncul baik dari
langit dan bumi. Ini terjadi karena manusia telah meninggalkan penyembahan
kepada Tuhan mereka dan semua pemikiran dan dan rancangan-rancangan
mereka dan ketetapan hati mereka dialihkan untuk dunia. Jika aku tidak datang,
bencana-bencana ini mungkin ditangguhkan, namun dengan kedatanganku azab
rancangan Tuhan yang telah lama disembunyikan akan tergenapi. Karena Allah
berfirman: “Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengirimkan seorang
Rosul.”(17:16). Mereka yang bertaubat akan menemukan keamanan dan mereka yang
takut sebelum azab itu tiba menimpa mereka akan diberikan pengampunan. Apakah
kalian menyangka akan aman dari gempa bumi- gempa bumi ini atau kalian dapat
menyelamatkan diri kalian dengan rancangan-rancangan kalian? Tidak, kalian
tidak bisa. Semua rancangan umat manusia akan menjadi sia-sia pada hari itu.
Janganlah membayangkan bahwa hanya Amerika yang diguncang oleh gempa bumi itu
dan bahwa kalian akan selamat, karena kalian bahkan mungkin akan mengalami
azab-azab yang lebih besar. Hai Eropa! Kalian tidak akan aman, Hai Asia! Kalian
tidak akan aman, hai kalian yang menghuni pulau-pulau tak ada tuhan buatan
kalian yang akan jadi penolong kalian. Aku melihat banyak desa-desa
runtuh dan aku melihat para penghuninya di dalam kehancuran. Yang
Maha Ahad dan Yang Maha Khas telah lama tinggal diam. Hal-hal yang dibenci
dilakukan di depan mata-Nya, Dia tetap diam. Namun sekarang Dia akan
menampakkan wajah-Nya dengan cara yang menakutkan. Dia yang punya telinga
dengarlah, buatlah dia mendengar! waktu itu tidak lama lagi. Aku berusaha
membawa setiap orang di bawah perlindungan Allah, namun putusan-putusan takdir
harus tergenapi. Yakinlah,
Aku mengatakan giliran negeri ini juga sedang mendekat. Pada hari-hari itu Nuh akan muncul di
depan mata kalian, dan kalian akan melihat dengan mata kalian sendiri apa yang
telah terjadi di tanah Luth. Namum Tuhan lambat dalam menghukum, bertaubatlah
sehingga kalian akan diliputi kasih sayang-Nya. Dia yang meninggalkan Tuhan
adalah seekor cacing, bukan manusia dan dia yang tidak takut kepada-Nya adalah
mati, tidak hidup.” (Haqiqat ul Wahyi – Intisari Islam, Vol. V, hal. 148 – 150)
Hudhur bersabda
Orang-orang muslim yang ada di anak benua harus menaruh perhatian, mereka tidak
terkecuali juga. Masih Mau’ud as telah berulangkali mengingatkan akan hal ini
dan kekuatan dari peringatannya terwujud karena kasih sayang beliau. Tugas kita
untuk menarik perhatian akan ini bahwa para penentang Masih Mau’ud as baik di
India, Bangladesh dan Pakistan telah menyaksikan azab-azab ini pada daerah yang
dekat. Bencana-bencana dunia akhir-akhir ini harus menjadi tanda pengingat bagi
kita. Semoga Allah membuat para muslim memahami ini. Saat ini banyak
negara-negara muslim sedang menghadapi krisis konflik antara rakyat dan
pemerintahnya. Muslim sedang membunuh muslim lainnya. Apa yang bisa lebih
tragis dari ini? Jika saja mereka mengerti bahwa orang yang telah diutus untuk
kebaikan umat telah datang. Semoga Allah menjadikan mereka memahami ini dan
semoga Dia menjadikan kita menjadi muslim-muslim sejati, semoga kita bisa
membawa pesan kepada yang lain dengan kasih sayang tulus sembari berdoa dengan
khusyu'.
Selanjutnya Hudhur
menyampaikan berita duka pensyahidan di Sangher, Pakistan. Rana Zafrullah, Qaid
dan Sekretaris keuangan Jemaat di sana ditembak oleh dua orang pengendara motor
tak dikenal. Beliau diserang dalam perjalanan pulang dari kegiatan Jemaat. Beliau
meninggal saat dilarikan ke rumah sakit Nawab Shah. Hudhur mendoakan semoga
Allah meninggikan derajatnya. Dia meninggalkan seorang isteri dan dua orang
putri. Hudhur atba bersabda ini adalah pensyahidan ke-5 di Sangher dalam lima
tahun terakhir. Semoga Allah melindungi para Ahmadi di daerah ini dan semoga
Dia segera menyebabkan para musuh berhadapan dengan pengadilan. Semoga Allah
menjadi pelindung dan Penolong bagi keluarga yang ditinggalkan. Hudhur bersabda
beliau akan memimpin shalat jenazah ghaib untuk sang syuhada setelah shalat
Jumat.
Di Sadur dari Khutbah
tanggal 18 Maret 2011 ini, disampaikan oleh Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, atba
No comments:
Post a Comment