Salam sejahtera semoga Allah Ta'ala selalu memberikan saya dan sahabat pembaca semua kesehatan, keberkatan, dan karunia lainnya, Amin. Kali ini saya tampilkan sebuah penjelasan yang apik mengenai Falsafah Jari Tangan Kita. Sebenarnya penjelasan ini sudah lama saya dapatkan dari seorang Bapak yang berceramah pada kesempatan khutbah Jum'at di Medan. Lalu saya menemukan penjelasan secara terperinci di dalam sebuah Blog pada bulan Mei milik kawan kita terlampir addressnya di bagian bawah. Sedikit pun saya tidak mengurangi dan menambahi. Semoga bermanfaat ya..:D keep smile.. :)
Setiap tangan kita memiliki lima jari dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Jari-jari itu mempunyai fungsi masing-masing, tetapi juga bisa bersatu dan bekerjasama menjadi satu kesatuan yang kokoh. Dari kelima jari kita jika ditilik lebih dalam dan dikaitkan dengan Rukun Islam ternyata memiliki falsafah yang mungkin bisa mengingatkan akan kehidupan kita sebagai hamba Allah swt.
Tangan
kita terdiri dari lima jari, demikian juga rukun Islam juga memiliki
lima rukun. Dari setiap jari kita bisa menjadi lambang dari kelima Rukun
Islam.
1. Jari Jempol,
biasanya juga disebut sebagai ibu jari, dia memiliki bentuk paling
besar dibandingkan jari lainnya. Fungsinya juga paling sentral, karena
semua jari bergantung pada Jempol. Jika tidak ada jempol bisa dikatakan
jari yang lain menjadi lemah bahkan tidak berfungsi. Cobalah memegang
sesuatu tanpa menggunakan Jempol, pasti anda akan kesulitan. Jempol
melambangkan rukun Islam yang pertama, yaitu membaca dua kalimah
syahadat. Membaca dua kalimah syahadat atau Tauhid Ilahi merupakan induk
dari ajaran Islam. Belum dikatakan sebagai orang Islam jika belum
mengucapkan dua kalimah syahadat.
2. Jari Telunjuk,
Jika jari telunjuk ditegakkan dan jari lain ditekuk dikepalkan menyatu,
maka akan terlihat jari telunjuk begitu kuat dan pasti, bisa digunakan
untuk menunjukkan arah bagi orang yang memintanya. Shalat sebagai
tiangnya agama Islam diperintahkan supaya selalu ditegakkan, karena
dengan tegaknya shalat, Islam akan kuat dan kokoh. Umat Islam juga akan
senantiasa berada dalam petunjuk Nya jika selalu menegakkan shalat.
Dalam shalat umat Islam selalu berdoa supaya ditunjukkan jalan yang
lurus, terutama ketika membaca surah Alfatihah. “Ihdinash shiratal
mustaqiim” (tunjukilah kami jalan yang lurus). Mengaharapkan supaya
selalu berada di jalan Nya dan mendapat petunjuk dari Nya, sehingga
bisa selamat dunia dan akhirat. Selain itu dalam shalat juga ada
gerakkan menunjukkan jari yaitu ketika duduk tahiyat.
3. Jari Tengah,
disebut jari tengah karena letaknya ditengah, jika disejajarkan dengan
jari lain posisinya paling tinggi. Jari tengah menjadi penyeimbang bagi
jari-jari lainnya. Seperti halnya puasa, dengan puasa setiap orang Islam
bisa meraih derajat kerohanian yang tinggi. Puasa juga bisa menjadikan
orang yang menjalankannya bisa menahan hawa nafsu dan menyeimbangkan
emosinya. Terhindar dari segala godaan maksiat.
4. Jari Manis,
mungkin karena bentuknya yang imut dan biasanya sebagai simbol kasih
sayang dengan dipakaikan cincin. Coba jari manis anda berdirikan sendiri
dan jari yang lain ditekuk dikepalkan, maka jari manis tidak bisa tegak
berdiri, berbeda dengan jari lain yang bisa berdiri sendiri, ini
menunjukkan jari manis memang lemah dan membutuhkan bantuan jari lainnya
untuk berdiri. Zakat dalam Islam menjadi sarana yang nyata untuk
menunjukkan kasih sayang bagi umat yang lemah. Dengan zakat umat yang
lemah bisa dibantu oleh umat lain yang berlebih dengan hartanya.
5. Jari Kelingking,
merupakan jari terkecil dari kelima jari kita, jari ini melengkapi dan
menyempurnakan fungsi tangan kita menjadi lebih kokoh. Haji merupakan
rukun Islam yang kelima, untuk melaksanakan disertai syarat-syarat yang
harus dipenuhi. Karena syarat-syaratnya itulah, maka hanya sedikit
(kecil) yang bisa melaksanakannya. Bagi mereka yang bisa melaksankannya
tentunya akan menambah kekuatan iman dan takwanya kepada Allah swt.
Dengan haji, umat Islam bisa beribadah langsung di rumah Nya dan
merasakan langsung suasana kota kelahiran Nabi Muhammad saw.
Seperti
halnya tangan kita menjadi sangat kuat jika kelima jari bersatu,
demikian juga dengan ke-Islam-an (baca: keimanan) kita Insya Allah akan
sangat kuat jika seluruh rukun Islam bisa kita laksanakan, semoga Allah
swt meridhoi, aamiin.
Source: http://islamireligius.blogspot.com/2012/04/falsafah-jari-tangan-dan-rukun-islam.html
No comments:
Post a Comment