Ref. buku Jesus Among the Lost
Sheep
Oleh Azis Chaudry Terbitan
Islamic International Ltd” 1992 hl.64-69
St Thomas adalah salah satu dari
12 murid Yesus (Nabi Isa as). Nama lengkap beliau adalah Yudas Thomas. Menurut
Injil Apokrif kisah Thomas (Acta Thomae). Nama atau gelar Thomas berarti
kembar. (Yohanes 20:24 & 21:2). Dalam Injil Matius dan Markus, Yudas
disebut sebagai salah seorang dari saudara-saudara Yesus. Matius 13:55 dan
Markus 6:3. Acta Thomae disebut dalam Bahasa Syriac Kisah Yudas Thomas, yakni
Judah, si kembar dan di seluruh kitab ini, beliau disebut Yudas dan bukan
Thomas. Bahasa Syriac yang sepada untuk Thomas adalah Thomae, dalam dialek
Nestorian “Theom”dan dalam Bahasa Arab Tauam. Dalam literatur Bahasa
Arab , Thomas umumnya dirujuk sebagai Badad yang menurut aturan
tatabahasa dapat juga diucapkan Babad dan kedua kata itu bermakna kembar.
[1]
Pandangan ini bahwa Thomas adalah
saudara kembar Yesus telah dipertahankan oleh Nazir Ahmad berdasarkan
pernyataan-pernyataan dalam Kisah Thomas. Kami tidak setuju dengan hal itu. Tak
ada kesaksian sama sekali, bahwa Yesus lahir kembar. Injil-injil tidak
menyebutkan, bahwa Thomas adalah saudara kembar Yesus. Tetapi dalam
perbedaan-perbedaan pandangan dari periwayat Injil, seseorang tidak dapat
menghapus kemungkinan bahwa St Thomas adalah salah seorang murid yang menyertai
Yesus ke India.
Thomas sangat setia pada Yesus
dan amat ingin mengikuti beliau kemanapun dan bersedia mati demi beliau
(Yohanes 10:16). Beliau mengikuti Yesus ke danau Tiberias dan kemudian
menyertai Yesus selama hijrah beliau ke India dalam mencari suku-suku Bani Israil yang hilang. Thomas diriwayatkan Bersama Yesus di Magdonia
(Nishibis-Mesopotamia) dan Texilla di Barat laut India (sekarang Pakistan).
Dari sana beliau kemungkinan menyertai Yesus ke Kashmir. Kemudian sebagaimana
adanya jejak suku-suku Bani Israil yang hilang , yang menetap sepanjang Pantai
Barat India dari Bombay sampai Srilangka, ST Thomas pergi ke Selatan India
Dimana beliau bertabligh dan di syahidkan. Maka St Thomas (sewaktu hidupnya
-AMMS) mendirikan gereja-gereja di Selatan India. Menurut tradisi Bani Israil
sepanjang Pantai Barat India , nenek moyang mereka telah meninggalkan Yerusalem
sesudah penghancuran kuil (biara) yang kedua kali dan tiba dikawasan-kawan ini
pada abad ke3 SM. [2]
Menurut Bukhana[3]
Sebagian dari mereka berasal dari Barat laut India dan Kashmir.
Kaum Kristen Pengikut St Thomas
Tadisi setempat golongan ini yang
menyebut diri mereka sendiri Kaum Kristen pengikut St Thomas
meriwayatkan bahwa pendiri gereja mereka adalah St Thomas. Mereka selalu
mendakwahkan demikian dan mereka memuliakan St Thomas sebagai orang kudus
pelindung mereka. Kemudian golangan ini dipengaruhi oleh ajaran Kristen
Nestorian. Asal keimanan Kristen Nestorian ini adalah signifikan bahwa mereka
tidak mempercayai bunda Maria dan tidak mempercayai keputraan Yesus (sebagai
anak Tuhan -MA).[4] Yang
karena itu mereka diperlakukan zhalim, ketika penjajahan Eropa datang di
Selatan India.
Dari sebuah gereja permulaan di
Edessa (kini Urfa di Timur Turki) ada hubungan dengan gereja di India ini. Max
Muller telah menetapkan, bahwa Bahasa Pahlavi diucapkan di Edessa dan menarik
bahwa prasasti ditemukan di geraja-gereja di Selatan India.
Tradisi-tradisi kuno sehubungan
dengan kisah Thomas, mengingatkan St Thomas dengan Endessa dan dan menjadikan
beliau penginjil Parthia dan India. Tahun 189M Pantaenius di utus ke India oleh
Bishop Demetrius dari Alexandria. Dia mendapati bahwa sebuah gereja telah
didirikan oleh seorang rasul (murid Yesus). Hippoclytus salah satu sejarahwan
Kristen permulaan, menulis mengenai St Thomas. “Dan Thomas bertabligh kepada
orang-orang Parthia, Medes, Persia, Bacterian, India, Hyranean, dan ditikam
dengan sebatang tombak di Calamania[5]
sebuah kota di India dan dimakamkan di sana.[6]
Assemani, yang mengutip berbagai
penulis bangsa Syiria, memberitahu kita bahwa St. Thomas merupakan utusan ke
Mesopotamia dan India serta menyebutkan suatu tempat yang Bernama “Rumah St
Thomas di Kota Maelapore”[7] Maelapore adalah sebuah kota di
Madras (India Selatan) Dimana menurut kisah Thomas, beliau dibunuh. Dimasa Raja
Alfred dipercayai bahwa St Thomas telah bertabligh dan wafat di India serta dia
telah mengirimkan suatu perutusan ke tempat suci St Thomas di India. Marcopolo
menulis kira-kira tahun 1294 M juga menyebutkan pensyahidan St Thomas dekat
Madras.
Kisah Thomas
Kisah Thomas yang kita rujuk ditulis pada
permulaan abad ke dua Masehi oleh Leucius, penulis beberapa kisah Apokrif. Dia
mendasarkan pada surat-surat tertentu dari St Thomas dan pada keterangan yang
diterima dari sebuah perutusan Selatan India melalui Edessa menuju Yerusalem
dan Roma.
Kisah Thomas dihimpun secara keseluruhan pada
tahun 368 oleh Epiphanius, Bishop Salamia. Kita itu diterima dan dibaca di
Gereja-gereja bersama dengan Injil Thomas dan kitab-kitab kanonik lainnya,
sehingga fatwa Paus Gelasius (495 M) Ketika kitab itu dikutuk sebagai
penyimpangan. Dalam bentuk perobahan sedikit kitab itu dibaca dan diterima,
bahkan sampai hari ini di gereja-gereja Assyiria. Kitab itu diterjemahkan dari
Bahasa Syriac ke Bahasa Inggris oleh Dr. W. Wright tahun 1971.[8]
Kitab itu dimasukkan oleh Dr. Cureton dalam bukunya Ancient Syriac Document
pada th 1883.
St Thomas Melakukan Perjalanan Ke India
Kehidupan St Thomas seperti yang
digambarkan Kisah Thomas dimulai dengan kisah bahwa ketika pembagian
tugas dilapangan di antara para murid, India yang ada dalam Kerajaan Parthia
jatuh ke bagian Thomas. Lalu dinyatakan bahwa Yesus Nabi Isa as dan
Thomas bersama-sama tiba di Magdonia yang merupakan nama lain dari Nisibis[9] Di
Mesopotamia. Di sinilah bahwa seorang
pesuruh Bernama Abenes dari Raja Gondophares dari Kerajaan Parthia India, tiba
dan mohon kepada Raja Magdonia untuk mengirim seorang arsitek (Juru Tera) untuk
membangun sebuah istana dengan gaya Roma. Yesus waktu itu sedang bertabligh pada raja Magdonia dan atas anjuran beliau St. Thmas dikirim ke India. Thomas
mengadakan perjanjian melalui laut dari sebuah Pelabuhan Mesopotamia mencapai
muara Sungai Indus di India. Melayari Sungai beliau tiba di suatu tempat bernama
Attock. Abanes menghadirkan St. Thomas kepada Raja Gondophares di Taxilla (masa
itu India Barat Laut) dalam Kerajaan Gondophares.
Kehadiran Yesus (Nabi Isa
as) bersama Thomas di Taxilla disebutkan dalam kisah Thomas dengan sangat
singkat. Tercatat bahwa keduanya menghadiri pesta pernikahan Abanes (Abdagases)
seorang keponakan Raja Gondophares.[10]
Kita baca dalah kisah Thomas “Thomas sesudah upacara itu meninggalkan
tempat itu. Penganten baru lelaki mengangkat tirai yang memisahkan dia dari
pengantin Perempuan. Dia melihat Thomas yang dia sangka sedang bercakap-cakap
dengannya. Kemudian dia bertanya dalah keheranan: Bagaimana tuan dapat
dijuampai di sini, tidakkah saya lihat tuan pergi sebelumnya?, dan tuan itu
(Yesus) menjawab: Saya bukan Thomas tetapi saudaranya”.[11]
Kemudian dinyatakan bahwa sebelum
bertolak ke Selatan India Thomas pergi ke suatu Kerajaan lain, tetapi tidak
dirinci. Mungkin yang dimaksud adalah Kashmir, sebab Yesus (Nai Isa as) pergi
ke sana sesudah kunjungan beliau ke India Barat Laut dan Kawasan Punjab.
Kemudian St. Thomas mengikuti jejak beliau semula dan mencapai muara sungai
Indus dan mengadakan perjalanan dengan kapal ke Pantai Barat di Selatan Iindia.
Beliau mendarat di Kerala, sebuah pulau Laguna dekat Crangonone yang kepala
pelabuahannya adalah Muiziris St Thomas bertabligh kepada masyarakat di Pantai
Barat. Beliau kemudian diriwayatan pergi ke kota Andra di distrik Andra.
Sesudah itu beliau pergi ke Maelapore di Pantai Timur dan berhasil menarik Ratu
Tertia (menjadi pengikut Yesus-MA). Hal ini membangkitkan kemarahan Raja
Mazdai dan memicu iri hati kaum Brahmana. Mereka menghasut Masyarakat dan St
Thomas dibunuh di kota Maelapore, Madras. Beliau dimakamkan di sana. Dalam
suatu Kawasan 7 - 8 Mil dari benteng St George (Madras India) berdiri gereja
kuno yang besar yang menandai tempat-tempat pensyahidan St Thomas. Secara umum
diterima tulang belulang St Thomas dipindahkan dari Madras ke Edessa th. 163 M
dan sebuh Gereja dibangun d tempat penguburan mereka.
Riwayat hidup St Thomas di India
ini dikuatkan oleh ciri khas Sejarah dan Ggeografi Kawasan itu. Raja Gondophares
yang telah disebutkan dalam kisah St Thomas berasal dari dinasti Parthia dan
memerintah India Barat Laut dari tahun 21-50 M. setelah meniggalnya Abanes
keponakannya melanjutkannya untuk masa singkat.[12]
Nama-naam tempat tersebut sehubungan dengan kehidupan St Thomas di India
dikuatkan oleh Geografis daerah itu.
Prasasti Berbahasa Aramik
Penyelidikan bukti Sejarah lebih
lanjut dari kunjungan St Thomas dan Yesus (Isa as) ke India Barat Laut, kita
dapati bahwa ada satu prasasti yang menarik di musium Taxilla yang telah digali
dari sirkap, Taxilla (kini di Pakistan). Prasasti itu hancur, rusak dan tak
lengkap. Menurut Sir John Marshall, Direktur Jenderal Departemen Akeologi
British India serta penulis dua buku mengenai Taxilla, prasasti ini berasal
dari abad pertama Masehi.[13]
Itu merupakan bagian dari pilar kenangan pualam putih bersegi delapan yang
dibangun dalam suatu tembok sebuah rumah yang digali di Taxilla. Prasasti yang
digali pada pilar ini adalah berbahasa Aramik, suatu dialek Ibrani yang dengan
itu Yesus dan murid-muridnya berbicara.
Nazir Ahmad penulis buku “Jesus
in Heaven on Earth” membahas prasasti ini dalam bukunya. Beliau menulis
“adanya prasasti dalam Bahasa Aramik ini merupakan hal Ajaib. Tetapi karena
kehadiran Yesus dan St Thomas di Taxilla
hal ini tak dapat diterangkan dengan hipotesa lain. Sejauh ini tak ada usaha
telah dibuat untuk menerangkannya walaupun segera setelah penemuannya
usaha-usaha dibuat untuk menterjemahkannya. Salinan-salinan catatan itu
diterbitkan oleh Dr. L.D. Bernet dan Prof. Cowley dalam The Journal of The
Royal Asiatic Society.[14]
Catatan-catatan the late F.C. Andreas, terbit Dr. W.H. Winkler
menimbulkan komplikasi-komplikasi lebih jauh. Ketidak lengkapan dan kerusakan
prasasti ditambah dengan prasangka-prasangka mereka serta kurangnya pengetahuan
mengenai latar belakang yang sebenarnya telah membuat kebingangan makin buruk
lagi. Mereka berkata bahwa prasasti itu merujuk kepada seorang pejabat tinggi
Bernama Romadota dan bahwa juga disebut dua nama lain Nanggaruda
dan Priyadarsia. Sisa terjemahan adalah khayalan dan sebab itu tanpa makna.
Mereka tak dapat, saya ulangi karena kurangnya pengetahuan yang patut,
mengungkapkan bahwa tiga kata ini boleh jadi merupakan gelar dan bukan nama
asli. Mereka tidak dapat menerima buku Rahnomai Taxilla oleh Maulvi
Muhammad Hamid Qureshi, Asisten pengawas survey Arkeolog India, yang di
dalamnya menyebutkan bahwa prasasti itu merujuk pada Pembangunan sebuah Istana
(mahal) dari Deobar dan Ivory di Taxilla.[15] Para cendekiawan barat mengabaikan kenyataan
bahwa “nanggaruda secara harfiah bermakna tukang kayu dalam Bahasa
Aramik. Ramadota sebenarnya adalah Rudradeva (anak Tuhan) dan Priyadarsia
adalah Peridersia (Bapa). Seperti
diakui oleh Sir John Marshall para cendekiawan Barat selanjutnya mengakui atas
kemungkinan-kemungkinan belaka. Mereka juga melupakan kenyataan bahwa seorang
suci dan saleh di India pada masal itu selalu digambarkan sebagai anak Tuhan
atau anak suatu dewa lain.
Tetapi jika kita letakkan
kenyataan-kenyataan ini bersama pada pemandangan yang sebenarnya kita terpaksa
mencari dan melacak seorang asing di Taxilla yang menjadi tukang kayu dan yang
dihubungkan dengan Pembangunan sebuah istana di Taxilla dan yang dihubungkan
seorang suci dan saleh yang digambarkan sebagai Rudradeva (anak Tuhan)
St. Yudah Thomas kenyataannya merupakan merupakan seorang asing., tukang kayu ,
anak dari tukang kayu, beliau membangun sebuah istana di Taxilla, dan berada di
Taxilla bersama Yesus (Nabi Isa as), Nabi Allah ( Jesus in Heaven on Earth
p..348).
Maka menurut Nazir Ahmad, yang
adalah seorang peneliti terkemuka, prasasti ini menunjuk kepada kehadiran St
Thomas dan Yesus Kristus (Isa Al Masih as) di Taxilla selama abad pertama
Masehi. Kemungkinan tahun 48-50 M. Penelitian lebih lanjut untuk mengungkap
prasasti ini diperlukan.
Perjalanan St Thomas yang ingin
dan tetap mengikuti Yesus kemanapun beliau pergi an menyerahkan hidupnya demi
beliau ke India dan bertabligh bahkan syahid menjadi sangat serupa bahwa beliau
mengikuti jejak Langkah Yesus Kristus (Isa Almasih) yang mengadakan perjalanan
ke Timur dalam mencari suku-suku Israil yang hilang. Hijrah dan kehadiran St
Thomas di India mendukung (menguatkan) pandangan bahwa Yesus (Nabi Isa as)
sendiri berhijrah ke India dan akhirnya menetap di Kashmir di mana makam beliau
berada di Srinagar.
Alih Bahasa Muharim
Awaluddin
Disadur dari EBK, No.64, Sep 2002 | Ali Mukhayat
[1]
Lisan-ul-Arab Vol.III,P.48
[2] Rev. Claudius Buchanan, Christian
Researchers in India, P.220
[3] Ibid, P.224
[4] W.R.
Phillip, The Thirty Four Conferences between Danish Missionaries and Malabar
Brahmans (Christians) in The East Indies, XV
[5] Sir William Hunter, India Empire, p.
213
[6] S.D.F. Salmond, the Writings of
Hippoclytus, Vol. III, P.131
[7] Assemani,
Biblothica Orientalics III:I, P.231
[8] Dr.
Wright, The Apocrypahal Acts of Apostles, Vol.III
[9] Dr.
Cureton, Ancient Syriac Document, Vol.22, P.141, see also F.C.Burket, Early
Chritians Outside the Roma Empire, P.155
[10] Prof.
J.W. Fadrquhar, The Aposite Tomas in India, John Reyland’s Library Bulletin,
Vol.XII:I
[11] Acta
Thomae, Ante Nicene Christian Library, Vol. XX, P.46, see also Sir V.A. Smith,
The Early History of India, P. 219, And, Sir John Marshall, A Guide to Taxilla,
P.15
[12] Prof.
E.J. Rapson, Ancient India, P. 174, Also see, Sir V.A Smith, The Early History
of India, P.217
[13] Sir
John Marshall, A Guide to Taxilla, P.99
[14] Ibid,
P.34
[15] Maulvi
Muhammad Hamid Qureshi, Rahnumai Taxilla, Calcutta, Government of India
Printing Press 1924, P.144